🪔 Cara Mencari Teman Hidup Secara Kristiani

Jikamerasa penasaran, berikut ini beberapa cara memilih pasangan hidup menurut iman Kristen. 1. Berdoa Langkah utama yang harus dilakukan oleh umat Kristen saat bergumul tentang pasangan hidup yaitu dengan cara berdoa dalam Roh. Jika perlu sebaiknya berpuasalah. Karena dengan demikian maka akan lebih peka dan dekat dengan tuntunan Allah. Lydiamerupakan perempuan yang diubah menjadi Kristen oleh Paulus. Nama lainnya Lidia, Lydea, Lyda, Lidiya. Maria: Nama Ibrani yang bermakna 'kepahitan' dan 'pemberontakan'. Biasa disebut juga dengan Mary, Marea, Mariah, Marian, Marianne, Malia. Martha: Atau Marta merupakan nama dari Aram yang artinya 'wanita itu'. Efesus5:1-33. (Ayat 15) Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif. Definisi orang bebal adalah orang yang tidak cepat menanggapi sesuatu atau sulit mengerti dan bisa juga diartikan bodoh. Orang bebal biasanya sulit untuk diberitahu. Ucapanselamat menikah simple bernuansa Kristiani Turut bahagia hatiku melihatmu menemukan teman hidup yang tepat. Semoga sakinah mawaddah warrahmah. Doakan aku semoga bisa menyusul sepertimu, menemukan teman hidupku yang masih dalam pencarian." 7 Cara Mengencangkan Kulit Wajah Secara Alami agar Awet Muda. 1 Agustus 2022 . HOROSCOPE Ekaristisebagai sumber hidup kristiani. Refleksi dan ajaran Gereja tentang makna Ekaristi sebagai sumber dan puncak kehidupan kristiani, yang bersifat sangat teologis dan terasa berat bagi sebagian orang, akan menjadi lebih mudah untuk dipahami apabila disampaikan dengan cara-cara yang tepat. Cara yang tepat, yang AsalUsul Sejarah Agama Kristen. ASal Usul Agama Kristen bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh utama agama ini. Yesus lahir di kota Betlehem yang terletak di Palestina sekitar tahun 4-8 SM, pada masa kekuasaan raja Herodes. Yesus lahir dari rahim seorang wanita perawan, Maria, yang dikandung oleh Roh Kudus. Denganini kami sampaikan limpah terima kasih kepada teman-teman fans Gereja Katolik atas kerelaanmu untuk berjalan bersama, membaca dan merenungkan kisah santo-santa sepanjang tahun. sesuai Injil yang menjadi hiasan indah tegangan eskatologis sebagaimana terkandung dalam perayaan Ekaristi dan dalam hidup kristiani sebagai keseluruhan Dapatdilakukan dengan memahami makna dan tujuan hidup kita dalam kasih Allah. Lalu bercermin pada kitab suci, dan melihat diri kita disana, lalu membandingkannya dengan kehidupan yang diceritakan pada teks untuk memahami dan lebih mengerti tentang hidup kita. 4 .. Evaluasi diri, adalah salah satu cara untuk mencoba mengetahui sampai dimana Prosespemilihan pasangan hidup berarti penelusuran langkah-langkah kegiatan yang ditempuh manusia untuk menemukan dan menentukan pilihan atas seseorang yang sepadan sebagai pasangan hidup. Dalam proses pemilihan pasangan hidup, ada beberapa tahapan yang dilalui, yaitu: 1. Pengindraan Dengancara ini, Tuhan dapat membimbing kita; Dia dapat memberi kita iman dan kekuatan untuk membantu kita melalui segala rintangan yang mungkin kita hadapi, agar kita dapat berdiri teguh dalam kesaksian kita di tengah berbagai ujian. Inilah tiga prinsip doa yang harus dipahami oleh orang Kristen yang benar-benar percaya kepada Tuhan. KriteriaTeman Hidup Jadi Kunci. Buat apa pacaran kalau tokh akhirnya hanya menjadi sarana pelampiasan kemarahannya saja. Atau malah harus menyangkali iman kepercayaan dia. Kan sayang. Hanya buang-buang waktu, tenaga, dan perasaan. Padahal di luar sana ada orang yang mencintai dia dengan lebih tulus, dengan kriteria baik yang telah dia tentukan. SSDato Dr Asri-Tiada Istilah Merampas Suami Org .. (KHIDMAT INI UNTUK WANITA SAHAJA !) Misyar adalah pernikahan dimana wanita boleh melepaskan semua tangungjawab sebagai Isteri (tidak perlu masak, mencuci dan sebagainya temasuk boleh tinggal berasingan dengan suami) . Hukumnya harus (mengandungi semua syarat sah nikah TIDAK SEPERTI mutaah) JcUu0. Alkitab , Lembaga Alkitab Indonesia Jakarta,1991 Antonius, Seri. Pernikahan Kristen Dalam Perspektif Firman Tuhan. Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 6 Tarutung, 2020 Ariyanti, G; Hutabarat, Tonny M. Konsep Pasangan Seimbang Menurut 2 Korintus 614-15 bagi Perilaku Berpacaran. Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani. Vol 1, No 1; pp 95-108. Torsina, 2021 Azmi, P Amylia, Hoesni, Suzana Mohd. Gambaran Preferensi Pemilihan Pasangan Hidup Pada Mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia. Jurnal Fakultas Psikologi. Vol. 13, No 2, pp. 96-107. Malaysia, 2019 Felinna, G. How Far Is Too Far? Meninjau Praktik Sentuhan Fisik Physical Touch Dalam Relasi. CONSILIUM 20 Agustus–Desember 2019 172-186 Guthrie Donal, Motyer Alec, Stibbs Alan M , Weseman Donald J dan Soedarmo Dr. Tafsiran Alkitab Masa Kini 1. Jakarta BPK Gunung Mulia. 1980 Harmadi, M & Diana, R. Peran Pembinaan Warga Jemaat Dalam Menghadapi Fenomena Kekerasan Dalam Pacaran Pada Remaja. Jurnal Teologi. Vol 2 1. pp 1-10. Jakarta, 2020 Ikhsan, A. S. R. 2003. Agenda Cinta Remaja Islam. Jogjakarta Diva Press. Anisyah Kusumawati. ”Menikah Tanpa Pacaran Membuat Pernikahan Bahagia? Ini Hasil Penelitiannya.” McEwen, M. 2004. Analysis of Spirituality Content in Nursing of Nursing Education Nainggolan, Alon M & Harefa, Tirai N. Spiritualitas pernikahan Kristen. pp. 1-15. Manado, 2020 Paath, J; Zega, Y, & Pasaribu, F. Konstruksi Pernikahan Kristen Alkitabiah. Jurnal Scripta Teologi dan Pelayanan Kontekstual. Vol. 8, No, 2, pp. 181-202. Tanjung Enim, 2020 Pfeiffer Charles F dan Harrison Everett, F. Tafsiran Alkitab Wycliffe 1. Malang Gandum Mas. 2011 Stamps, Donald C. Alkitab Penuntun Hdup Berkelimpahan. Malang Gadunm Tong, Stepen. Rahasia kemenangan dalam cinta dan seks menunju pernikahan, Surabaya Momentum, 2012. Baca juga sebelumnya Kriteria Teman Hidup Kriteria teman hidup yang kamu miliki juga akan menjadi dasar bagi kamu dalam memilih pria/wanita sebagai seorang “teman spesial”. Ini yang akan membuat kamu tidak salah pilih atau kompromi akan hal-hal yang menurut kamu gak sesuai. Kalau kriterianya adalah pria yang sabar dan penyayang, tentu kamu akan menghindari pria-pria yang berkata kasar dan mudah marah. Kalau kriterianya adalah wanita yang ramah dan murah senyum, tentu kamu akan memilih wanita yang disukai oleh banyak orang karena ia ramah. Ini juga akan menyangkut hal-hal sensitif, seperti iman atau keyakinan dan pola hidup. Misalnya seorang wanita yang berharap untuk memperoleh pria yang seiman dengannya Kristen, baik, sayang kepada keluarga, dan mempunyai perilaku yang baik. Kriteria yang telah dia buat ini pasti akan melindungi dia dari pria-pria lain yang tidak satu keyakinan dengan dia. Selain itu, juga dari pria-pria yang kasar kepada orangtua dan juga yang suka mabuk atau ke diskotik. Kriteria bukan diciptakan untuk menghalangi, namun untuk melindungi diri. Melindungi diri dari orang-orang yang mungkin mencintai dia namun tidak membangun. Kriteria Teman hidup Kriteria Teman Hidup Jadi Kunci Buat apa pacaran kalau tokh akhirnya hanya menjadi sarana pelampiasan kemarahannya saja. Atau malah harus menyangkali iman kepercayaan dia. Kan sayang… Hanya buang-buang waktu, tenaga, dan perasaan. Padahal di luar sana ada orang yang mencintai dia dengan lebih tulus, dengan kriteria baik yang telah dia tentukan. Namun ia harus gigit jari karena salah memilih. Salah memilih karena apa? Salah memilih kriteria. Maunya yang sabar dan penyayang, pengertian dan pekerja keras namun akhirnya harus kompromi karena dia didekati oleh orang yang ternyata tidak sabar dan penyayang, malas pula. Akhirnya? penyesalan…”sudah terlanjur sih Ce,” udah keburu sayang aku sama dia, ujar temanku di sela-sela pembicaraan kami mengenai teman hidup. Ucapan kata “terlanjur” adalah salah satu bentuk penyesalan dari sebuah keputusan yang telah diambil. Ucapan “terlanjur” juga menjadi bentuk ketidakberdayaan diri kita untuk mengakui penyesalan tersebut dan memilih untuk menganggapnya tidak ada. Semua baik-baik saja, dan akan selalu begitu…meskipun hati sudah mulai dilingkupi rasa bersalah. Rasa bersalah ditambah sedikit penyesalan yang kelak akan semakin besar. Pertanyaan lantas muncul dalam pikiran saya, mungkinkah Tuhan mengijinkan kita salah memilih? Kan Tuhan Maha Baik dan Maha Kasih, kok tega banget sih kasih ke aku yang gak baik? Tuhan kenapa gak menyadarkan aku sebelum-sebelumnya, kalau begini kan sudah terlanjur jadinya, huhuhu… Saya ingin berkata, pilihan itu selalu ada di tangan kita. Kita yang memutuskan. Kita juga yang harus menanggung konsekuensinya dong. Terlalu picik rasanya kita menyalahkan Tuhan atas pilihan yang sudah kita ambil. Nah, jadi kuncinya terletak pada kriteria teman hidup. Doakan dan minta Tuhan yang menuntun setiap hati kita. Apakah kriteria ini telah sesuai dengan kehendak-Nya atau kehendakku? Apakah kriteria seperti ini akan menyenangkan hati Tuhan? Apakah ia tersenyum saat aku memanjatkan doa-doa untuk meminta datangnya pujaan hati yang kelak nanti akan menemani sisa hidupku? Jadi kembali lagi, sebagai orang yang sudah percaya dan mengenal Kristus, ingat kembali tujuan hidup kita ini. Untuk menyenangkan hati Tuhan semata. Segala mimpi, tindakan, perkataan, perilaku, dan semua-muanya adalah untuk menyenangkan hati Tuhan. Jadi, bolehlah kita bertanya, “Apakah sampai hari ini saya sudah menyenangkan hati Tuhan?” Kerinduan kita bukanlah terletak pada kesenangan kita, melainkan pada kesenangan Tuhan. Jadi, kriteria teman hidup dalam menentukan teman hidup saya percaya merupakan sarana yang baik bagi kita untuk mengerti apa yang terbaik dalam hidup ini. Yang terbaik menurut Tuhan mungkin bukan yang terbaik menurut kita. Namun, dengan bergumul dan mencari kehendak Allah di dalam doa maupun Firman-Nya, saya percaya perlahan-lahan kita akan mulai mengerti maksudnya Tuhan. Maksud Tuhan mengirimkan wanita yang seperti ini ke dalam hidup kita. Atau maksud Tuhan mengirimkan pria yang seperti itu. Seiring berjalannya waktu, saya pribadi berdoa, teman-teman bisa mengerti maksud Tuhan. Recommended for you Pacaran merupakan suatu topik yang hangat dan lazim ditemui di tengah-tengah kalangan pemuda. Di dalam gereja, seringkali kita bisa melihat banyak teman-teman kita yang sudah berpacaran ataupun sedang PDKT pendekatan kepada lawan jenisnya. Namun demikian, banyak orang Kristen bahkan di antaranya mungkin teman kita atau kita sendiri yang tidak berpasangan dengan orang yang seiman dan orang Kristen memiliki pasangan yang tidak seiman dan sepadan? Pertanyaan ini seringkali diabaikan oleh orang Kristen karena tidak menyadari pentingnya konsep berpasangan ala Kristen. Istilah Kristen di sini bukan hanya sekedar menunjuk kepada orang Kristen secara umum tetapi kepada pengikut Kristus yang tunduk kepada Firman pacaranApakah berpacaran menurut konsep Kristen? Apa perbedaannya pacaran Kristen dengan pacaran non-Kristen? Berpacaran adalah suatu tahap yang melampaui tahap persahabatan antara seorang pria dan wanita, sebagai persiapan untuk memasuki tahap pernikahan. Wow! Terdengar begitu serius. Kenyataannya memang seserius itu. Banyak orang tidak mengerti keseriusan berpacaran dan hanya mengira kalau itu hanya untuk senang-senang. Pacaran melibatkan emosi dan jiwa, sehingga jangan heran kalau setiap kegagalan dalam berpacaran akan menimbulkan dampak pada hidup sudah menyadari bahwa pacaran adalah sesuatu yang serius, lalu apa? Hanya menyadari kalau pacaran adalah sesuatu yang serius tidaklah cukup. Kita juga sebagai orang Kristen harus menyadari bahwa setiap hidup kita adalah untuk Tuhan Kolose 116 dan tujuan hidup kita adalah untuk mempermuliakan Tuhan dan menikmati Dia di dalam setiap aspek kehidupan kita, termasuk di dalam hal mencari pasangan hidup. Karena itu, kita tidak boleh sembarangan di dalam berpacaran dan di dalam mencari seorang Kristen mencari pasangan, dia harus terlebih dahulu menyadari beberapa poinDia hidup untuk mempermuliakan Tuhan dan menikmati-Nya Roma 1136. Iman yang sejati adalah iman yang menyandarkan hidup sepenuhnya kepada Kristus sebagai Juruselamat dan menjadikan-Nya Tuhan Yesus menjadi Penguasa dan kita taat sepenuhnya di dalam kehidupan kita. Bukankah sesuatu yang wajar bila segenap hidup kita mempermuliakan Tuhan kita? Jadi sebelum mencari pacar, setiap orang Kristen harus menyadari bahwa mencari pasangan pun supaya mempermuliakan Tuhan dan dengan demikian mencari pacar yang bisa membuat kita terus lebih mempermuliakan menyadari ada panggilan yang Tuhan tetapkan di dalam hidupnya. Setelah ditebus oleh Kristus, hidup kita pun memiliki tujuan purpose dan ada panggilan khusus bagi kita sebagaimana kita masuk di dalam rencana kekal Allah. Mungkin banyak orang belum tahu panggilannya secara pasti termasuk masalah pasangan hidup. Mencari pasangan hidup bertujuan untuk menggenapi panggilan yang telah Tuhan tetapkan di dalam hidup pernikahan adalah sesuatu yang sakral dan kudus. Karena itu, pernikahan dan pacaran persiapan pernikahan tidak boleh dipermainkan atau dibuat mainan. Seksualitas keintiman juga diciptakan Tuhan sebagai sesuatu yang kudus yang boleh dinikmati oleh manusia secara bertanggung jawab di dalam pernikahan. Seksualitas dilakukan bukan sekedar untuk memuaskan nafsu birahi melainkan untuk menikmati suatu keintiman yang menggambarkan relasi antar Pribadi Allah Tritunggal dan menggambarkan relasi Kristus dengan poin-poin di atas kita dapat langsung membedakan berpacaran ala Kristen dan non-Kristen. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa berpacaran ala Kristen tidak berpusat kepada diri tetapi pada Tuhan. Sedangkan berpacaran non-Kristen tidak mungkin berpusat pada Tuhan karena tidak adanya relasi dengan tidak seimanApa salahnya punya pacar yang tidak seiman dan sepadan? Kan gak pasti dia akan tetap tidak percaya? Bukankah malah ada kesempatan juga untuk mempertobatkan dia? Memang benar kalau ada kemungkinan pasangan yang tidak seiman tersebut bisa bertobat. Namun demikian, bertobat atau tidak bertobat bukan terletak di tangan kita. Allah yang sudah menetapkan umat pilihan-Nya sehingga Dia tahu apakah seseorang akan bertobat atau tidak. Kita hanya dapat menginjili orang tersebut. Masalah percaya atau tidak, itu di luar kedaulatan Korintus 614–15, “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?”Di dalam ayat ini, Paulus telah memperingatkan anak-anak Tuhan untuk tidak berpasangan dengan orang-orang yang tidak seiman. Memang latar belakang ayat ini tidak hanya tertuju secara spesifik kepada masalah pasangan hidup. Ayat ini juga mencakup gaya hidup, konsep pemikiran, dan lain-lain. Inti dari perikop ini adalah untuk menyucikan diri dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita di dalam takut akan Tuhan II Kor 71. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah mengapa orang Kristen ngotot untuk berpacaran dengan orang non-Kristen? Apakah motivasi di baliknya? Benarkah motivasinya untuk menguduskan pasangannya dengan menginjilinya agar bertobat atau sebenarnya rumput tetangga lebih hijau’ dan mencoba merohanikannya? Jika benar motivasi kita adalah penginjilan, apakah harus melalui pacaran? Kita dapat menginjili siapa saja tanpa menjadikannya pasangan kita bukan? Jadi, jikalau memang motivasi kita bukan untuk penginjilan, biarlah kita jujur mengatakannya. Tetapi, kejujuran ini tidak melegitimasikan ketidaktaatan kita kepada Firman Tuhan. Ini berarti kita yang harus bertobat dan menundukkan diri kita kembali kepada otoritas Firman Tuhan menjadi penuntun hidup berpasangan dengan orang yang tidak seiman dan sepadanBanyak orang yang hidup rukun meskipun pasangannya tidak sepadan. Kalau begitu, kenapa tidak boleh? Apakah dampak hidup dengan pasangan yang tidak seiman dan sepadan?Pasangan Kristen dan non-Kristen memang dapat terlihat hidup di dalam kerukunan. Namun sebenarnya, di dalam lubuk hati terdalam terdapat bentrokan besar di antara kedua belah pihak, kecuali pihak yang Kristen berkompromi. Meskipun seseorang mengkompromikan imannya untuk dapat bersama-sama dengan pasangan yang tidak seiman dan sepadan, dia tidak dapat memungkiri kalau sebenarnya dia tidak bahagia karena pernikahannya tidak dapat menjalankan fungsi sebagaimana seharusnya sebuah pernikahan lihat poin ke-3 di atas.Beberapa perbedaan yang pasti akan menjadi masalah ketika seorang Kristen berpasangan dengan orang yang tidak seiman dan sepadanStatus hidup – Sebagai orang beriman, status hidup kita sudah diubah menjadi anak-anak Allah. Kita memiliki sebuah hubungan yang indah dengan Bapa di surga. Rasul Paulus menggambarkannya di dalam ayat yang dikutip di atas dengan perbandingan antara terang dan hidup – Sebagai orang beriman, standar hidup kita adalah Firman Tuhan. Kita sadar kalau kita harus taat sepenuhnya kepada Allah dan tunduk kepada otoritas Alkitab. Bagaimana dengan pasangan kita yang non-Kristen?Tujuan hidup – Sebagai orang beriman, tujuan hidup kita adalah mempermuliakan Tuhan dan menikmati Dia selamanya. Kita rindu segala sesuatu yang kita lakukan dapat menyenangkan Tuhan. Gol dari hidup orang Kristen adalah Tuhan sendiri, sedangkan gol hidup non-Kristen adalah untuk diri, dunia, dan hidup – Sebagai orang beriman, kita menemukan kepenuhan arti hidup ketika kita bertemu dengan Kristus baik di dalam keselamatan sebagai Juruselamat maupun seluruh aspek hidup kita sebagai Tuhan. Singkatnya, arti hidup kita adalah Kristus. Namun, pasangan yang non-Kristen akan hidup tanpa Kristus, setiap hal yang mereka lakukan adalah sia-sia, seperti kata hidup – Setiap orang beriman dikatakan sudah dipindahkan dari mati kepada hidup, sedangkan orang non-Kristen masih berada di dalam kematian. Hal ini membedakan keberadaan dan kualitas hidup itu sendiri, orang Kristen menghidupi kehidupan yang hidup, yang berarti bertumbuh, sedangkan orang non-Kristen menghidupi kehidupan yang mati, yang berarti kata, apakah motivasi kita ketika bertanya bolehkah orang Kristen berpasangan dengan non-Kristen? Biarlah kita jujur di hadapan Tuhan dan sebagai anak Tuhan rela tunduk hidup di bawah otoritas kebenaran firman Tuhan. Dengan demikian, kita belajar di dalam aspek ini mempertuhankan Kristus dalam hidup kita. Jadi, marilah kita belajar mencari kehendak Tuhan yang adalah pusat dari hidup kita dan bukan mencari batasan sampai di mana kita masih tidak melanggar’ kehendak Tuhan. Soli Deo TjokroRedaksi Umum PILLAR3 Agustus 2006

cara mencari teman hidup secara kristiani